Apa desah itu masih setia mengiringi harimu? Di antara debar jantung yang merindukanmu Aku memilih seraut wajah yg menghantui malam-malamku Kuingin kau ada dalam keputusasaanku Menantimu hingga kaki-kaki tak mampu lagi berjalan Seandainya desah itu masih bisa kucium di sudut malam ini Akan kukatakan pada awan hitam Aku ingin menyapamu meski hanya lewat semilir angin Tak kuasa sudah aku ingin rebah di lapang hatimu Dan menangis di ujung matamu.
Rabu, 02 September 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)