Aku cukup mengerti itu..
Aku cukup banyak menelan kalah
Sampai penawar berupa semangat itu redup
Aku terkapar dalam memendam rasa
melangkah itu mudah...
Namun tidak untuk masa lalu
Dia memasung dengan ribuan kisah
Dia membelenggu dengan banyak kenangan
Kau tahu...
Hampir setiap detik kuhabiskan mengemasi asa
Karena sesal itu menghampiri dalam heningku
Aku hanya si bisu yg ingin menang
Memenangkan perhatianmu
Dewi yang aku rencakan bersamaku
Yang masih tetap rencana sampai kini
Hingga akhirnya kamu dipinang masa depan
Kini akupun hanya meminjam malam
untuk menemaniku mengupas kenangan
Sekedar menemani rindu begadang
Melupakan itu bukan pilihan
Hanya kiasaan dari sebuah pelarian
Karna sekuat apapun kita melupakan
Semesta mempertemukan dalam ingatan
Lantas kini aku bisa apa?
Kini aku hanya bisa ikhlas
Ikhlas melihatmu dipinang masa depan
Ikhlas tetap memendam debaran....
Aku cukup banyak menelan kalah
Sampai penawar berupa semangat itu redup
Aku terkapar dalam memendam rasa
melangkah itu mudah...
Namun tidak untuk masa lalu
Dia memasung dengan ribuan kisah
Dia membelenggu dengan banyak kenangan
Kau tahu...
Hampir setiap detik kuhabiskan mengemasi asa
Karena sesal itu menghampiri dalam heningku
Aku hanya si bisu yg ingin menang
Memenangkan perhatianmu
Dewi yang aku rencakan bersamaku
Yang masih tetap rencana sampai kini
Hingga akhirnya kamu dipinang masa depan
Kini akupun hanya meminjam malam
untuk menemaniku mengupas kenangan
Sekedar menemani rindu begadang
Melupakan itu bukan pilihan
Hanya kiasaan dari sebuah pelarian
Karna sekuat apapun kita melupakan
Semesta mempertemukan dalam ingatan
Lantas kini aku bisa apa?
Kini aku hanya bisa ikhlas
Ikhlas melihatmu dipinang masa depan
Ikhlas tetap memendam debaran....