Aku singgah kemari untuk berdiam

ketika kakiku terasa keram
dan tapak ini nampak menghitam
Aku singgah kemari untuk berdiam
Besandar di dermagamu agar tak karam
Sampai akhirnya aku terpejam
Terlelap hingga bermalam

Mungkin senandungmu tak banyak dentuman
Rasanya nyaman bagai dalam dekapan
aku menikmati semua coretan
coretan yang kau tulis penuh perasaan

Aku memang sering kemari
Untuk merelaksasi mata dan hati
Aku sangsi benarkah kau berpuisi
Atau kau sedang menerjemahkan pelangi
Atau kau telah menemukan korelasi
Antara hujan, senja, dan beberapa rasa?

Aku pasti kembali
Jadi tetaplah menjadi si penuh misteri
Menceritakan senja dengan linangan di pipi
Atau mengisahkan malam dengan berapi-api
Aku akan datang berkali-kali
walau tanpa jejak kaki